TIMES GORONTALO, SURABAYA – Para orang tua tentu tahu bahwa menidurkan buah hati sering kali bukan perkara mudah. Ada kalanya si kecil masih ingin bermain, enggan berbaring, bahkan tantrum meski waktu tidur sudah tiba. Padahal, kurang tidur dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Karena itu, orang tua perlu menemukan cara yang tidak hanya menenangkan, tetapi juga menyenangkan, agar rutinitas tidur berjalan lebih baik. Salah satu cara yang bisa menjadi solusi sekaligus momen berharga adalah mendongeng.
Mendongeng sebelum tidur adalah aktivitas sederhana dengan banyak manfaat. Lewat cerita, anak lebih mudah tenang, tidak lagi terlalu sibuk ingin bermain, dan tubuhnya pun lebih siap untuk beristirahat. Selain membuat rileks, dongeng juga membantu anak mengingat dengan lebih baik, belajar berpikir, sekaligus memahami perasaan lewat kisah yang mereka dengar. Dengan begitu, mendongeng bukan hanya rutinitas pengantar tidur, tetapi juga cara menyenangkan untuk menemani tumbuh kembang anak.
Manfaat Mendongeng
Dalam artikel berjudul The Role of Bedtime Storytelling for Optimizing Early Childhood Communication Skills, dari penelitian yang dilakukan Astri Dwi Andriani, mendongeng sebelum tidur terbukti memiliki banyak manfaat bagi anak. Beberapa di antaranya adalah:
1. Melatih daya imajinasi
Cerita dalam dongeng sering menghadirkan dunia imajinatif, misalnya hewan yang bisa berbicara dan berperilaku seperti manusia. Anak akan belajar menghayati perasaan tokoh dalam cerita dan seolah-olah ikut mengalami kisah tersebut.
2. Mempererat anak dan hubungan orang tua
Saat mendongeng, terjalin komunikasi yang hangat antara orang tua dan anak melalui kata-kata, ekspresi, pelukan, atau senyuman. Hal ini membuat anak merasa diperhatikan dan disayang, sehingga kedekatan emosional dengan orang tua semakin kuat.
3. Menambah pengetahuan
Beragam dongeng dapat memperkaya wawasan anak, mulai dari legenda yang mengenalkan nama tempat, fabel yang mengenalkan dunia binatang, hingga kisah tokoh pahlawan atau nabi.
4. Melatih konsentrasi
Ketika mendengarkan dongeng, anak belajar memusatkan perhatian pada alur cerita, gambar, atau properti yang digunakan orang tua. Bahkan, ketika diberi pertanyaan sederhana terkait cerita, anak terdorong untuk lebih fokus dan berpikir.
5. Memperluas perbendaharaan kata
Bila orangtua membiasakan diri membacakan buku secara berulang, kosakata dalam dongeng akan terserap dalam memori anak. Semakin bertambah usia, anak akan semakin lancar untuk berbicara dan terhindari dari kondisi terlambat bicara. Otaknya akan terus dirangsang untuk memperkaya kata dan gaya bahasa yang berbeda-beda, sehingga bisa mendukung perkembangan bahasa anak.
6. Menanamkan nilai moral
Pada saat mendengarkan dongeng anak dapat menikmati cerita dongeng yang disampaikan, sekaligus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dongeng tanpa diberithu secara langsung oleh pendongeng. Tentu, dongeng yang dibacakan harus memuat nilai-nilai kebaikan untuk anak.
Memilih Dongeng Sesuai Usia Anak
Pemilihan cerita adalah hal penting yang perlu diperhatikan orang tua, karena kemampuan memahami anak berbeda sesuai tahap usianya.
Pada usia 0-2 tahun disarankan untuk memilih cerita dengan objek yang dekat dengan lingkungan anak, misalnya hewan peliharaan atau benda di rumah. Karena, pada usia 0-2 tahun, merupakan awal masa perkembangan sensori motorik anak. Cerita yang akrab dengan keseharian akan lebih mudah dipahami anak pada usia ini.
Lalu pada masa pembentukan, yaitu usia 2-4 tahun, anak sangat tertarik mempelajari manusia dan kehidupan. Itulah sebabnya mengapa anak-anak suka sekali meniru tingkah laku orang dewasa. Orang tua dapat menceritakan tentang karakter-karakter binatang yang disesuaikan dengan keseharian anak. Karena itu, dongeng tentang karakter binatang yang berperilaku seperti manusia sangat cocok, sekaligus bisa membantu anak belajar meniru hal-hal positif.
Pada usia 4-7 tahun, anak sudah siap dengan cerita yang lebih kompleks, seperti dongeng Si Kancil, Timun Mas, atau kisah tentang asal-usul suatu benda. Mereka juga mulai tertarik dengan cerita yang menjelaskan cara kerja sesuatu, sehingga orang tua bisa mendorong rasa ingin tahu anak melalui dongeng. (*)
Pewarta: Luluk Listiani
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lebih dari Sekadar Cerita: Manfaat Mendongeng untuk Anak
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |